Jumat, 04 November 2011

pergaulan bebas


Pergaulan bebas, sebuah produk impor yang merusak
ternyata telah menjadi komoditi yang cukup laris di kalangan
remaja.

Ketika angin zaman menerpamu
Di atas cadas ataupun lumpur cemar
Teruslah mewangi wahai kuntumku
Tetaplah indah di padang liar
Hingga kaulah yang akan dipetik
Sebab mekarmu hanya sekali!
KETIKA BENIH MULAI TUMBUH
Setetes cinta yang tertawan
Dan benih kasih yang tersipu
Berbalut asa dan doa
Hingga tibalah tiupan ruh
Jadilah,... Maka jadilah kamu!

SEKUNTUM KEMBANG DI PADANG ILALANG
Ilalang yang terhampar
Desau angin dan dengung kumbang-kumbang
Angin zaman memang telah berubah arah
Sampai waktu milikmu akan tiba
Jangan pernah hilang wangimu tersia-sia

Perhatikanlah segala fenomena di
sekelilingmu yang bisa membuatmu kalah oleh kehidupan.
sebuah zaman di mana waktu
dan tempat yang seolah telah menjadi sebuah dimensi yang
serba mudah diakses.

Kau pun juga harus mengerti bahwa masyarakat yang
ada di sekitarmu adalah sekumpulan orang-orang yang ‘sakit’.
Masyarakat yang tampak baik-baik saja itu sebenarnya adalah
sebuah bangunan rapuh yang bisa dihempaskan dengan
mudah kapan saja, bahkan oleh tiupan angin yang lembut
sekalipun.

Nilai-nilai kehidupan, etika religius serta pola pikir yang sehat
sedang terancam keberadaannya untuk kemudian digantikan
oleh sebuah tatanan serta nilai-nilai baru yang –ironis-nyamerupakan
"produk gagal" di negara asalnya. Ya, pahampaham
sekulerisme, hedonisme, nihilisme, materialisme serta
free sex sesungguhnya merupakan produk sampah dari
sebuah peradaban yang me-ngaku "modern".
Besarnya angka kriminalitas, semakin tingginya tingkat
depresi serta keresahan yang tak tersembuhkan di kalangan
masyarakat barat adalah bukti-bukti nyata sekaligus efek
langsung dari penerapan semua paham-paham tersebut. Dan
ketika menyadari bahwa tatanan itu telah gagal, maka mereka
justru berlomba-lomba untuk mencari "pasar" baru bagi ideide
sampah tersebut agar laju roda perekonomian serta
rencana besar yang sedang mereka susun tetap bisa berjalan
sesuai rencana. Maka, itulah yang sedang kita lihat di
sekeliling kita hari ini. Wajah Barat yang ditiru habis-habisan
oleh sebagian besar anak muda. Citra "maju" dan "modern"
sepertinya cukup ampuh untuk menarik para remaja itu.

Jangan kau sia-siakan waktu-waktu senggangmu
dengan nongkrong di depan TV atau melakukan perbuatan
yang tidak mendatangkan keuntungan duniawi dan akhirat.
Gunakanlah waktumu untuk belajar, memperdalam ilmu
agamamu, membaca, menulis ataupun kegiatan yang
bermanfaat lainnya.

Janganlah pernah sekali-kali
kau tergoda oleh hembusan emansipasi yang selalu gencar
disampaikan oleh orang-orang di sekitarmu. Karena
sesungguhnya, tujuan utama dari jargon itu bukanlah untuk
menyelamatkan ataupun membebaskanmu dari "jerat tali
penindasan" melainkan justru untuk menghancurkan dirimu
dan agamamu dari dalam.

etika moral yang
tercabik-cabik serta rasa malu yang sudah terangkat benarbenar
telah memunculkan kekhawatiran yang dalam akan
masa depan sebuah kehidupan.

SEBAB MEKARMU HANYA SEKALI
Telah puas kau jaga
Mekarnya kuntum nan dinanti
Wangi bertabur sari madu
Pesona bening takkan pernah terganti
Ilalang iri belalang dan kumbang menanti





pernahkah terlintas dalam benakmu bahwa
sesungguhnya kau diciptakan dengan fitrah yang sangat
mempesona? Pernahkah kau sadari betapa keberadaanmu di
muka bumi ini adalah juga sebagai fitnah bagi kehidupan dan
orang-orang yang tak mengerti?

Jangan pernah sekali-kali kau terperosok pada jalan
yang hanya mengeksploitasi pesona dan kecantikanmu
sebagai sarana setan untuk men-jerumuskan dirimu sendiri
atau bahkan orang lain ke dalam neraka Jahanam.

"Katakanlah kepada para wanita yang beriman: Hendaklah
mereka menahan pandangannya, dan memelihara
kehormatannya, dan janganlah mereka memperlihatkan
perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya." (An-
Nur: 31)

Seorang remaja putri yang baik sepertimu, bukan tak
mungkin akan bisa terpengaruh oleh seorang sahabat yang
buruk akhlak dan moralnya. Sungguh, sahabat seperti itu
hanya akan membawamu pada kondisi yang menjerumuskan.
Bahkan tidak mustahil, melalui lingkungan pergaulan
semacam itu pada akhirnya akan memunculkan paradigmaparadigma
‘modern’ yang menyesatkan seperti; istiqamah itu
kuno, jilbab itu hanya tradisi, serta pandangan kampungan,
bahwa ‘budaya maju’ itu justru pelaksanaan ikhtilath, tabaruj,
serta mempertontonkan kemolekan dan kecantikan tubuh
pada siapa saja dengan melepas-kan baju-baju takwa (hijab).


Cahaya cinta yang diberkati
Dibalut karunia dan ridha Ilahi
Inilah hari yang dinanti
Ketika madu suci temukan kumbang sejati
Menjaga dan memiliki wangimu dengan namaNya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar